Menjelang Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional) yang akan berlangsung tanggal 12-12, produsen headphone, earphone dan speaker asal Paman Sam, Soul Electronics, akan cuci gudang produknya melalui End Year Clearance Sale.
Soul Electronics akan "cuci gudang" produk-produknya dengan potongan harga up to 79%. Produk-produk yang akan di discount up to 79% antara lain adalah Soul Prime Wireless dan Soul Storm.
Sementara untuk produk lainnya, Soul Electronics mematok discount up to 50%, termasuk potongan harga untuk produk Soul Upbeat, Soul Ultra Wireless, Soul X-Tra, Soul Run Free Pro (Limited Bottle Edition), Soul Transform Wireless dan masih banyak lainnya.
Brand Manager Soul Electronics Indonesia, Rudy Fu, mengatakan "Dalam rangka menyambut Harbolnas 12-12 dan musim liburan, Soul Electronics mengadakan End Year Clearance Sale. Diskon yang akan diberikan up to 79%."
"Selain itu, Soul juga akan mengadakan program Free Ongkos Kirim (Ongkir), yaitu setiap pembelian diatas Rp100 ribu akan mendapatkan free ongkir Rp25 ribu pada beberapa produk terpilih.
Sementara untuk pembelian diatas Rp600 ribu, akan mendapatkan cashback sebesar Rp100 ribu. Pelanggan dapat mengikuti program clearance sale ini di Soul Official Store Blibli, tutup Rudy.
Minggu, 01 Desember 2019
Kamis, 14 November 2019
4 Jenis Pupuk Kandang Serta Kandungan Nutrisinya Untuk Kesuburan Tanah
Sebagai pekebun, kita memang dituntut untuk dapat memanfaatkan bahan-bahan dari alam untuk menyuburkan tanaman. Namun yang terjadi di lapangan justru sebaliknya, kita lebih memilih pupuk sintesis untuk alasan kepraktisan. Padahal, jika kita mau berusaha sedikit saja, kita akan menemukan banyak sekali bahan-bahan alami yang dapat kita manfaatkan untuk melakukan kegiatan berkebun. Salah satunya adalah penggunaan pupuk kandang.
Pupuk kandang, adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan mapun ternak. Pupuk kandang telah digunakan selama berabad-abad oleh para petani dan pekebun, sebelum pupuk sintesis marak diperjualbelikan di pasaran. Oleh karenanya, pupuk kandang ini termasuk dalam kategori pupuk organik.
Meski saat ini banyak berbagai macam produk pupuk sintesis diluar sana, pupuk kandang masih menjadi primadona para pekebun. Dalam setiap kegiatan berkebun, mereka hampir selalu menyertakan pupuk kandang sebagai pupuk. Bahan yang dipakai-pun bermacam-macam. Mulai dari kotoran sapi, kambing, ayam, maupun kotoran kuda.
Namun spesial dalam artikel kali ini, kami akan membahas perbandingan kandungan nutrisi beberapa pupuk kandang yang sering dipakai oleh masyarakat. Dengan informasi ini, diharapkan masyarakat dapat mengaplikasikan Jenis Pupuk Kandang apa yang nantinya cocok digunakan untuk keperluan berkebun mereka. Penelitian yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa di Kinnaird College, Lahore, Pakistan. Dalam penelitian ini, diambil empat sampel dari kotoran hewan yaitu kotoran sapi, kambing, ayam, dan kuda yang tentunya memiliki tekstur, bentuk, serta kandungan nutrisi berbeda.
O Langkah-Langkah Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan tujuh sampel dari empat kotoran hewan yang berbeda. Kemudian ke-tujuh sampel tersebut dicampur rata, lalu dari campuran tersebut diambil masing-masing 1 kg, kemudian disimpan dalam plastik kedap udara. Setelahnya, keempat sampel tersebut dianalisis di dalam laboratorium, dan hasilnya dapat Anda baca dalam tulisan berikut ini.
O Tingkat Keasaman
Dari sampel diatas, dapat disimplkan bahwa kotoran sapi dan kotoran kambing memiliki tingkat keasaman (pH) yang hampir netral, sementara kotoran kuda dan kotoran ayam cenderung lebih asam. Untuk membaca tingkat keasaman, ditunjukkan dengan semakin besar angka, maka akan semakin basa, sementara jka semakin kecil, maka akan semakin asam. Sementara 7 adalah angka netral untuk derajat keasaman.
Tanaman umumnya menghendaki media tanam atau tanah yang bersifat netral dengan pH antara 5,5 hingga 7. Sebagai informasi, jika tanah terlalu asam atau terlalu basa, maka akar tanaman tidak dapat menyerap nutrisi secara maksimal. Hal itu disebabkan karena adanya aktivitas kimia, yang disebabkan oleh tingkat keasaman tanah.
Oleh karenanya, sebaiknya jaga agar media tanam tetap pada pH netral. Namun jika tak memungkinkan, sebaiknya jangan terlalu asam atau terlalu basa, yaitu antara 5,5 hingga 7. Beberapa tanaman bisa saja dapat hidup pada tanah yang sangat asam maupun basa. Seperti pada tingkat pH 3 maupun 8. Namun sekali lagi, pH yang netral tentulah lebih baik untuk kesuburan tanah.
O Perbandingan Kandungan Nutrisi
Sementara untuk kandungan nitrogen (N) paling tinggi terkandung pada kotoran ayam, disusul kotoran kambing, kuda, kemudian kandungan (N) paling rendah ada pada kotoran sapi. Kandungan fosfor (P), pada kotoran sapi, kambing, dan ayam memiliki nilai yang hampir sama, dan kotoran kuda memiliki nilai paling kecil. Kemudian pottasium (K) paling tinggi ada pada kotoran ayam, disusul kotoran sapi, sementara kotoran kambing dan kuda memiliki nilai yang hampir sama.
Masing-masing kandungan tersebut tentu memiliki peran berbeda-beda. Namun jika kita membeli pupuk kimia, biasanya untuk keperluan pertumbuhan batang dan daun, membutuhkan kandungan nutrisi NPK yang seimbang, yaitu 16:16:16, sementara ketika tanaman mulai berbunga, maka lebih dibutuhkan kandungan (K) yang lebih tinggi agar bunga tidak rontok, dan dapat menghasilkan buah dengan kualitas yang maksimal.
O Tingkat Kelembapan
Dari sampel diatas, dapat diperoleh kesimpulan bahwa tingkat kelembapan paling tinggi ada pada kotoran sapi yaitu sebesar 31%, sementara yang paling rendah adalah kotoran ayam yang hanya memiliki tingkat kelembapan sebesar 7,7%. Hasil tersebut sangat akurat, karena seperti sering kita lihat di lapangan, bahwa kotoran ayam dan kotoran kambing cenderung memiliki lebih sedikit air daripada kotoran sapi.
Hal tersebut wajar karena kebanyakan pakan ayam berupa pelet yang kering. Sedangkan kotoran kambing berbentuk butiran padat yang teksturnya juga tak terlalu basah. Berbeda dengan kotoran sapi yang bersifat lembek. Sementara kotoran kuda masih mengandung banyak serat dari rerumputan yang dimakannya.
O Kandungan Material Organik Pupuk Kandang
Dari sampel diatas juga menunjukkan material organik paling tinggi ada pada kotoran kuda, dan paling rendah ada pada kotoran ayam. Hasil tersebut tidak mengherankan, karena dilihat dari segi makanannya kuda cenderung lebih suka makan rerumputan serta jerami, yang sulit dicerna. Bahkan kotoran kuda pun masih mengandung rerumputan yang tidak dicerna secara sempurna.
Menurut penelitian, banyaknya material organik pada kotoran kuda tersebut justru membuat bahan ini tak dapat langsung terserap oleh tanaman. Sebaliknya, kotoran ayam yang mengandung lebih sedikit material organik justru nutrisinya dapat terserap tanaman dengan cepat.
O Cara pengaplikasian pupuk kandang
Pengaplikasian pupuk kandang di lahan perkebunan memiliki beragam cara. Beberapa yang paling terkenal adalah dengan menebarkan pupuk kandang di lahan, memasukkannya dalam lubang tanam, hingga difermentasi terlebih dahulu untuk dijadikan pupuk BOKASHI. Sementara untuk tabulampot, biasanya langsung dicampurkan dengan media tanam.
Apapun cara yang ingin Anda terapkan, pastikan bahwa pupuk kandang telah matang. Biasanya pupuk kandang yang matang adalah pupuk kandang yang sudah tidak berbau, dan berumur 3-6 bulan. Untuk mempercepat kematangan, Anda bisa menambahkan bakteri fermentasi, dan membuatnya menjadi pupuk BOKASHI.
Pupuk kandang yang masih segar tidak cocok diterapkan langsung pada lahan pertanian, dikarenakan material organik yang ada belum terurai secara sempurna. Jika diterapkan langsung pada tanah, maka tanaman tidak dapat secara langsung menyerap nutrisi yang ada. Pupuk kandang yang belum matang kemungkinan juga bersifat panas, serta mengandung beberapa bakteri merugikan yang bisa menyebabkan penyakit pada tanaman.
Sifat panas pada ktoran hewan yang belum matang bahkan bisa membuat tanaman layu, kering, serta mati. Selain itu, pupuk kandang yang telah matang maupun yang telah difermentasi, jumlah nutrisinya akan meningkat lebih banyak daripada kotoran hewan yang masih mentah.
O Kesimpulan
Penelitian menunjukkan bahwa aplikasi dengan kotoran hewan yang berbeda dapat berdampak positif pada tingkat kesuburan tanah. Parameter yang utama yang dapat ditingkatkan oleh pupuk organik untuk menghasilkan tanaman yang baik antara lain adalah pH, kelembapan, daya konduksi listrik, nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), serta material organik. Analisis yang dilakukan empat kotoran hewan tersebut memperlihatkan bahwa pupuk kandang dapat meningkatkan tingkat kesuburan tanah dengan meningkatkan keseimbangan nutrisi hingga pada level yang optimal. Meskipun penggunaan pupuk kimia dapat dipadukan dengan penggunaan pupuk organik, namun pupuk kandang juga dapat memenuhi seluruh kebutuhan nutrisi pada tanaman.
Kotoran ayam dan kotoran kambing menunjukkan hasil yang paling baik. Apabila kedua pupuk kandang itu diaplikasikan pada tanah, maka keduanya akan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi pada tingkat yang optimal. Pada penelitian tersebut juga memperlihatkan bahwa kombinasi antara kotoran ayam dan kotoran kambing menghasilkan rasio NPK sebesar 5:1:4, angka ini tentu lebih kecil daripada pupuk NPK sintesis yang memiliki rasio seimbang 16:16:16. Meski rasionya lebih kecil, namun pupuk kandang lebih ramah lingkungan.
Sebenarnya selain ke-empat jenis kotoran diatas, masih banyak kotoran hewan lain yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kandang. Namun di artikel ini kami hanya menulis mengenai empat kotoran hewan yang umum digunakan di Indonesia saja. Diantara kotoran-kotoran hewan tersebut seperti kotoran kerbau, babi, bebek, ayam kalkun, maupun guano.
Guano pada awalnya merupakan sebutan orang Spanyol untuk menyebut kotoran burung laut, maupun mamalia laut seperti anjing laut. Namun dalam perkembangannya, arti guano semakin meluas. Jadi tak terbatas hanya pada kotoran burung laut saja, namun bisa juga dari kotoran kelelawar gua, dan kotoran burung pada umumnya. Untuk pembahasan mengenai guano, akan kami ulas di lain kesempatan.
Setelah membaca uraian diatas, apakah Anda sudah mendapatkan gambaran untuk menggunakan Jenis Pupuk Kandang yang mana? Sebenarnya tak perlu pusing dalam memilih pupuk kandang. Yang terpenting adalah perlu diperhatikan kematangannya, khususnya pada kotoran sapi dan kotoran kuda. Karena pupuk kandang segar tidak baik untuk pertumbuhan tanaman.
Minggu, 13 Oktober 2019
5 Cara Menciptakan Kebun Organik di Rumah
Ketika membeli sayuran di pasar atau di supermarket, pernahkah terpikir bagaimana sayuran itu ditanam dan dirawat? Pupuk apa yang digunakan untuk menyuburkan sayuran yang kini ada di dalam lemari penyimpanan Anda? Adakah zat-zat lain yang ditambahkan untuk menghindarkan sayuran tersebut dari hama?
Daripada bingung dan cemas, lebih baik Anda menanam sayuran yang Anda perlukan di sekitar rumah. Selain lebih aman, tentu rasanya akan jauh lebih segar. Sayuran seperti tomat, selada, seledri, sawi, atau cabe tentu mudah ditanam, mudah dirawat, dan tidak memakan banyak tempat. Berikut adalah 5 Cara Menciptakan Kebun Organik di Rumah Anda:
1. Sediakan lahan yang mencukupi, atau gunakan pot jika tidak ada lahan yang cukup. Adanya lahan yang mencukupi merupakan modal yang paling utama jika Anda ingin menanam sayuran di lingkungan rumah. Akan tetapi jika tidak ada, gunakan pot dan susunlah menurut keinginan Anda, sehingga sayuran yang akan Anda tanam tetap mendapat tempat. Selain ditata secara berjajar, pot juga dapat kita susun dengan cara digantung di pekarangan rumah.
2. Sediakan waktu luang untuk berkebun. Ketika Anda memutuskan untuk berkebun, Anda juga harus menyediakan waktu yang cukup. Kegiatan berkebun tidak cukup dilakukan dalam waktu 5 atau 10 menit saja. Rangkaian proses mulai dari menyingkirkan rumput, menanam bibit, memupuk, hingga menyiram tanaman memerlukan kesabaran dan ketelitian. Maka, Anda perlu membangun komitmen pada diri Anda untuk menyediakan waktu tertentu sehingga tanaman yang akan Anda tanam dapat tetap terawat.
3. Sediakan pupuk organik. Saat mulai menanam tanaman organik, pupuk yang harus Anda gunakan tentulah pupuk yang tidak mengandung bahan kimia buatan. Pupuk seperti pupuk kompos atau pupuk kandang sangat tepat untuk merawat tanaman secara organik. Selain lebih alami, tentu tanaman akan menjadi lebih sehat dan lebih nikmat ketika disantap.
4. Tanamlah sayuran di lahan yang terkena sinar matahari secara langsung. Tanaman sayur yang ditanam secara organik tentu memerlukan sinar matahari langsung supaya proses fotosintesis dapat berjalan secara normal. Tempat yang teduh atau jauh dari sinar matahari bukan merupakan lokasi yang tepat untuk menanam sayuran secara organik. Perlu adanya sinar matahari langsung supaya sayuran yang kita tanam tetap sehat.
5. Sediakan tanah yang layak untuk ditanami. Kadang, kita kurang memperhatikan jenis tanah yang akan kita gunakan untuk menanam sayuran organik. Ketika kita melihat tanah, kita tidak sempat mempelajari tanah apa yang ada di lingkungan rumah kita. Bisa jadi, tanah yang ada bukanlah tanah yang tepat untuk ditanami karena kurang subur atau kurang mengandung nutrisi yang diperlukan tanaman.
Ada baiknya, sebelum tanah yang ada di sekitar rumah kita gunakan untuk menanam, kita buat subur terlebih dahulu dengan cara menambahkan pupuk alami dan mendiamkannya selama beberapa hari. Setelah beberapa hari, tanah yang sudah kita beri pupuk akan menjadi subur dan siap ditanami.
Sabtu, 14 September 2019
10 Langkah Mudah Untuk Mengecek Tingkat Kesuburan Tanah
Apa yang paling berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanaman? Jawabannya tentu saja adalah media tanam, alias tanah. Meski akhir-akhir ini banyak sekali media tanam alternatif pengganti tanah seperti cocopeat maupun media-media tanam lain yang biasa digunakan dalam sistem hidroponik, namun dalam artikel kali ini kita akan khusus membahas tentang cara mengetes Mengecek Tingkat Kesuburan Tanah.
Untuk mengetahui secara terperinci mengenai kandungan kimia serta biologi tanah, tentu hal yang harus dilakukan adalah membawa sampel tanah tersebut ke laboratorium. Di laboratorium kita akan mendapatkan data-data lengkap mengenai tanah yang ada di dalam kebun maupun pekarangan kita. Namun, daripada repot-repot pergi ke lab dan mengeluarkan biaya yang tak sedikit, para peneliti tanah di Oregon, Amerika Serikat memberitahu kita beberapa cara yang lebih mudah untuk mengetahui kandungan nutrisi dan unsur hara di dalam tanah.
Sistem ini dinamakan Willamette Valley Soil Quality Guide, yang dikususkan untuk mereka yang memang kesehariannya bekerja sebagaia petani. Namun, Richard Dick, Ph.D., seorang profesor dari Oregon State University mengatakan bahwa langkah-langkah ini juga dapat dipraktekkan oleh para petani urban. Hal senada juga diungkapkan oleh James Walworth, Ph.D., dari University of Arizona Cooperative Extension, Tucson, bahwa prinsip-prinsip umum untuk mengetes tingkat kesuburan tanah itu sama, kecuali untuk keperluan yang lebih spesifik, maka diperlukan pengetesan berbeda yang lebih terperinci.
Berikut ini adalah 10 langkah mudah untuk mengetes Mengecek Tingkat Kesuburan Tanah. Para ilmuwan mengingatkan para petani untuk tidak terlalu menekankan pada satu-dua langkah saja. Karena untuk mengukur tingkat kesuburan tanah, tak hanya bisa diwakili oleh satu-dua langkah saja. Sebagai contoh, tanah berpasir memang mudah diolah, namun belum tentu memiliki komponen kualitas tanah yang lain.
1. Struktur tanah
Ketika keadaan tanah tidak terlalu kering atau terlalu basah (lembab) cobalah untuk menggali sedalam 10-20 cm. Kemudian ambillah sampel tanah dari kedalaman tersebut sebanyak kira-kira satu pot kecil, kemudian cobalah pisah-pisah dengan menggunakan jari. Amati apakah tanah tersebut berupa gumpalan, berbentuk bubuk, atau berupa butiran-butiran granul. Idealnya, tanah terbentuk dari beragam remah-remah yang berbeda bentuk dan ukurannya.
Remah-remah tanah yang sulit dihancurkan menandakan bahwa tanah tersebut selalu keras. Tom Thompson, Ph.D., seorang profesor yang meneliti mengenai tanah dari University of Arizona mengatakan bahwa tanah yang kaya akan unsur organik cenderung membentuk remah-remah yang berbentuk bulat, yang menunjukkan tingkat porositasnya. Tanah yang porous memungkinan air dan oksigen dapat bergerak di dalam tanah, para pekebun sering menyebut hal ini sebagai aktivitas tukar kation.
2. Kepadatan tanah
Tusuklah tanah dengan menggunakan lidi, kayu kecil, maupun ajir bambu. Jika tanah dengan mudah dapat ditembus dan ditusuk, maka dipastikan itu tanah yang gembur dan subur. Namun jika terlalu keras dan padat seperti lempung, maka kemungkinan besar tanah tersebut kurang subur. Tetapi perlu diperhatikan juga apakah tanah tersebut mengandung banyak pasir atau tidak.
Hal ini penting diketahui karena akan mempengaruhi tingkat porositas tanah. Jika sangat berpasir maka tanah tak akan dapat menyimpan air serta akar tidak dapat “mencengkeram” tanah dengan kuat sehingga dikhawatirkan tanaman akan mudah roboh. Sebaliknya jika terlalu padat, maka air akan menggenang dan cacing serta akar akan sulit menembus tanah sehingga tanaman menjadi kerdil. Oleh sebabnya, pastikan agar tanah tidak terlalu berpasir dan tidak terlalu padat.
3. Kemudahan dalam pengolahan tanah
Sebelum mulai menanam sesuatu, pastinya Anda sudah mempersiapkan tanah dan mengolah tanah yang akan ditanami. Jika ketika dalam proses pengolahan tanah Anda merasa kesulitan karena tekstur tanah yang keras, serta menggumpal, bisa dipastikan tanah tersebut bukanlah tanah yang subur. Tanah yang keras menyulitkan akar untuk menembus tanah. Air serta nutrisi juga tidak mudah mencapai akar. Sebaliknya, tanah yang sangat berpasir juga kurang bagus dijadikan sebagai tempat bercocok tanaman.
4. Keberadaan Organisme di dalam tanah
Banyaknya organisme yang hidup dalam tanah juga dapat dijadikan patokan untuk mengukur tingkat kesuburan tanah. Caranya cukup mudah, galilah tanah dengan kedalaman sekitar 10 sampai 15cm, kemudian lihatlah dengan seksama galian tanah tersebut. Apakah Anda melihat adanya organisme hidup seperti cacing, kumbang tanah, lipan, semut, dan yang lainnya?
Kebanyakan mikroorganisme tanah bersembunyi pada siang hari, maka galilah tanah dengan hati-hati. Jika Anda menemukan mikroorganisme kurang dari 10, maka dapat dipastikan bahwa tanah di pekarangan Anda tidak memiliki cukup makanan untuk kesuburan tanaman. Hal ini penting karena beberapa macam makhluk hidup berbeda seperti jamur, serangga, dan invertebrata adalah salah satu faktor yang dapat menunjukkan tingkat kesuburan tanah. Meski demikian, perlu diperhatikan pula apakah para penghuni di dalam tanah tersebut adalah penghuni baik-baik, atau justru penghuni yang suka bikin onar seperti ulat penggerek akar, dll.
5. Keberadaan cacing
Tak dapat dipungkiri lagi, bahwa keberadaan cacing di dalam tanah merupakan pertanda bahwa tanah tersebut kaya akan kandungan bahan organik yang dapat menyuburkan tanaman. Cacing tak hanya membuat tanah menjadi lembab, serta lembut, namun juga memberikan nutrisi, enzim, bakteri, kedalam tanah. Cacing juga dapat meningkatkan tingkat peresapan air dan mensekresikan senyawa yang dapat menggabungkan partikel tanah secara bersama-sama agar tanah dapat dengan mudah dibajak.
6. Bekas tanaman
Cobalah gali tanah di pekarangan Anda. Apakah terdapat bekas tanaman atau dedaunan yang sudah hancur? Jika ada, dapat dipastikan bahwa tanah tersebut merupakan tanah yang subur. Pasalnya, bekas tanaman tersebut merupakan bahan organik yang bermanfaat untuk menyuburkan tanah. Selain itu, bekas tanaman atau dedaunan tersebut juga membuktikan bahwa di tempat tersebut dahulu juga pernah ditumbuhi oleh tanaman, yang artinya tanah tersebut bukan merupakan tanah tandus.
7. Kadar air
Cobalah sirami kebun Anda, kemudian amati berapa lama tanaman menunjukkan tanda-tanda haus atau kekurangan air, sering ditunjukkan dengan daun yang layu, jika tanaman mulai layu secara cepat, bisa dipastikan penyebabnya adalah tanah di kebun Anda yang tidak dapat menyimpan air dalam waktu lama. Jika air terlalu cepat turun ke permukaan tanah, dan dengan cepat pula menghilang, maka akar tidak akan bisa menyerap air secara maksimal.
8. Perkembangan akar
Dengan menggunakan kayu kecil, galilah tanah disekitar perakaran tanaman, kemudian perhatikan akar tanaman tersebut. Jika akar berwarna cokelat dan lembek, bisa dipastikan ada masalah dalam sistem drainase tanah. Sementara jika akar kerdil, atau terlihat seperti terlilit, kemungkikan ada penyakit yang hinggap di dalam perakaran.
9. Peresapan air
Ambillah pipa atau kaleng bekas yang telah dibuang bagian bawahnya, kemudian tancapkan kedalam tanah, lalu isilah dengan air. Kemudian amati, apakah air tersebut dengan cepat terserap tanah, atau justru malah menggenang? Tingkat keporosan tanah sangat berperan penting dalam peresapan air, dan pertumbuhan akar. Maka dari itu, lakukanlah percobaan kecil ini untuk mengukur tingkat porositas dan kepadatan tanah (lihat poin 2).
10. Tingkat kesuburan tanaman
Langkah yang paling mudah untuk melihat tingkat kesuburan tanah, tentu saja dengan memperhatikan tingkat kesuburan tanaman. Apakah tanaman tumbuh subur? Atau malah cenderung stagnan atau justru kerdil meski umurnya sudah bertahun-tahun? Jika tanaman kerdil, bisa dipastikan karena tanah yang terlalu padat, serta minimnya unsur hara yang ada pada tanaman. Solusinya, segeralah olah tanah tersebut dan campurkan bahan-bahan organik untuk memperbaiki kualitas tanah.
Demikianlah sepuluh langkah mudah untuk mengukur atau Mengecek Tingkat Kesuburan Tanah di kebun Anda. Jika tak memungkinkan untuk melakukan seluruhnya, Anda dapat mencoba untuk melakukan minimal lima pengetesan dari sepuluh cara diatas. Tak perlu khawatir jika ternyata tanah Anda bukan termasuk tanah yang subur, karena Anda bisa dengan mudah mengembalikan kesuburan tanah di kebun Anda dengan menambahkan kompos serta bahan-bahan organik lain yang mudah didapatkan.
Langganan:
Postingan (Atom)